4 June 2024

Sekilas Tentang Property Management

Ilustrasi Property Management/Pixbay

Bisnis jasa pengelolaan gedung atau property management berkembang dengan pesat di Indonesia seiring dengan pertumbuhan gedung-gedung (high-rise building) komersial maupun hunian seperti gedung perkantoran, hotel, mall dan apartemen.

Gairah pembangunan high-rise building ini tentunya membawa “berkah” kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan gedung. Tugas utama dari property management adalah menjaga image sebuah gedung atau estate yang dikelola agar tetap nyaman dan aman bagi pengguna dan juga pengunjung.

Dilihat dari fungsinya, pengelolaan sebuah gedung dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: gedung perkantoran, apartemen, hotel dan retail/mall (plaza).

Property management secara sederhana bisa diartikan menjadi pengelolaan gedung, dalam hal perawatan dan pemeliharaan properti (gedung) tersebut, untuk memberikan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada tenant dan memberikan keuntungan kepada owner.

BACA JUGA: Ada Tomcat di Apartemen, Warga GMR Tak Panik, Ini yang Dilakukan Badan Pengelola

Terkadang kita mendengar istilah estate manager, property manager, building manager, dan facility manager. Memang di Indonesia, istilah-istilah tersebut masih sering rancu digunakan dan terkadang pula diartikan sebagai lingkup kerja yang sama.

Namun secara umum ruang lingkup pekeriaan dari property management ataupun pengelolaan gedung ini sangat luas, artinya semua kegiatan operasional properti tersebut, termasuk perawatan gedung, pengelolaan keuangan, pengembangan ke depan, bahkan beberapa konsultan mencakup marketing occupancy dari gedung tersebut.

Pemeliharaan

Pemeliharaan atau perawatan adalah tugas utama dari property management. Secara sederhana. pemeliharaan gedung dapat diklasifikasi menjadi 2 macam yaitu:

1. Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan interval waktu tertentu untuk mempertahankan gedung dalam kondisi prima. Misalnya pengecatan dinding luar apartemen dilakukan 5 tahun sekali. Namun jenis pekerjaan pemeliharaan rutin juga bisa berupa perbaikan atau penggantian komponen yang rusak. Kerusakan-kerusakan tersebut bisa diakibatkan oleh proses alamiah (kerapuhan dan kusam) atau karena proses pemakaian (tergores atau pecah).

BACA JUGA: Sejumlah Apartemen Kelolaan Inner City Management Meriahkan Perayaan Imlek 2574

2. Pemeliharaan remedial/perbaikan

Pemeliharaan Remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang dapat diakibatkan oleh: Pertama, kegagalan teknis/manajemen yang bisa terjadi pada tahap konstruksi (kecerobohan dalam pemasangan suatu komponen bangunan). Dan tahap pengoperasian gedung (kesalahan dalam merencanakan jadwal pemeliharaan bisa terjadi dan dapat berakibat pada kerusakan alat atau bahan bangunan).

Kedua, kegagalan konstruksi dan desain. Dalam hal ini faktor desain dan konstruksi berhubungan erat. Contoh dari segi desain adalah kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan sehingga usia pemakaiannya pendek atau tidak bertahan lama. Sedangkan dari segi konstuksi kesalahan dalam pelaksanaan finishing dapat menyebabkan usia pemakaiannya pun tidak bertahan lama.

Kegagalan dalam pemeliharaan

Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan perbaikan selama periode pemakaian bangunan adalah akibat kegagalan pemeliharaan yang disebabkan oleh antara lain: program pemeliharaan rutin yang dibuat tidak memadai, program perbaikan yang tidak efektif, inspeksi-inspeksi yang tidak dilaksanakan dengan baik, serta data-data pendukung pemeliharaan yang tidak mencukupi.

Penulis: Luthfi A. Siregar, Praktisi Property Management (Sumber: BULLETIN INNER CITY/VOL. V/NO.17)