Prosedur Perawatan Kolam Renang di Apartemen MGR 1
ICM.CO.ID – Sebagai hunian modern, apartemen umumnya dilengkapi berbagai fasilitas penunjang terutama sarana kebugaran (olahraga), salah satunya yang selalu ada (khususnya di apartemen-apartemen kelas menengah atas) adalah kolam renang.
Bagi sebagian penghuni, kolam renang merupakan tempat favorit bermain dan berolahraga bersama keluarga. Apalagi anak-anak, umumnya betah bermain di kolam renang apartemen. Karena itulah, fasilitas ini harus selalu dijaga kebersihan, keselamatan, dan kenyamanannya.
Selain menjadi fasilitas olahraga dan rekreasi, kolam renang di apartemen juga membuat tampilan lingkungan menjadi indah, serta dapat mengangkat nilai investasi apartemen tersebut. Karena itu, pengelolaan kolam renang harus dilakukan secara profesional.
Untuk di MGR 1, perawatan kolam dikerjakan setiap hari (pagi, sore, dan malam) oleh petugas secara bergantian. Para petugas ini melakukan pengelolaan, pendataan, dan memasiikan kebersihan di area sekitar kolam.
BACA JUGA: Urban Farming Manfaatkan Lahan Terbatas di Lingkungan Apartemen
Perawatan kolam renang kami lakukan 24 jam. Ada 3 shift. Kalau pagi lebih kepada visual kolam (kebersihan kolam dan area di sekitarnya) dan perawatan ruang pompa. Siang mengulang, malam baru perawatan air, memberikan chemical secara terukur. Ini dilakukan rutin. Sebelum operasional pagi kadar pH dan Klorin air diukur dulu.
Secara umum perawatan kolam renang harus dilakukan rutin setiap harinya. Operasional dan perawatan kolam renang dapat dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut: Pertama, pemeriksaan kondisi air kolam renang dengan Test Kit. Kedua, sistem sirkulasi dan overflow. Ketiga, pemberian bahan chemical. Keempat, proses pemvakuman(vacuum). Dan kelima back wash dan rinse/pembilasan.
Agar air selalu bersih dan aman digunakan, pemvakuman, dan pemberian chemical setiap hari harus tepat dan terukur. Sebelum penambahan chemical, air kolam terlebih dahulu dites kadar klorin (Cl) dan PH-nya.
Klorin dalam bahasa awam dikenal sebagai kaporit adalah unsur halogen yang banyak terdapat di alam, namun jarang ditemukan dalam bentuk bebas. Kaporit banyak digunakan sebagai pemutih dan desinfektan. Sementara pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki suatu larutan.
BACA JUGA: Teknologi Digital untuk Peningkatan Mutu Apartemen di Seluruh Site Kelolaan ICM
Kaporit atau Klorin merupakan kimia desinfektan yang dapat membunuh berbagai bibit penyakit dan mematikan spora alga yang dapat mengganggu kebersihan dan kejernihan kolam renang. Air merupakan media yang sangat sempurna untuk memindahkan bakteri dan satu orang ke orang lainnya dalam satu kolam renang. Bibit penyakit yang bisa timbul bisa bersumber dari ludah, urine, bahkan keringat yang bercampur dengan air kolam renang.
Test Kit
Kolam renang di MGR 1, kondisi air kolam renang diperiksa secara berkala, untuk memastikan tingkat kandungan bahan kimia kolam renang, sehingga dapat dilakukan tindakan preventif. Tindakan tersebut dengan cara melakukan pengetesan (Test Kit) kandungan Klorin dan pH-nya.
Dari hasil pengetesan itu dapat diketahui bahan kimia apa yang perlu atau tidak perlu ditambahkan ke dalam air kolam. Standar Kloin dan pH air kolam renang adalah: untuk Klorin antara 1,0 – 3,0 ppm, dimana kadar Klorin ideal adalah 2,0 ppm. Sementara untuk pH berkisar 7.0 – 7,6, dan kadar idealnya 7,2 (pHan mata org 7,2).
Test Kit dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore), tetapi kalau kondisi tidak normal, maka jadwal Test Kit dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan. Bahan kimia untuk pengetesan (Test Kit) dapat menggunakan cairan atau tablet. Tetapi yang disarankan menggunakan tablet karena lebih mudah digunakan dan hasilnya lebih akurat. Jika menggunakan kimia cair, digunakanlah oto chlorine (cairan warna putih) untuk pengetes CI (Klorin) dan phenol red (cairan wama merah) untuk pengetesan pH.
BACA JUGA: Untuk Apa Saja Dana IPL Digunakan dan Bagaimana Menghitung Tarifnya?
Sirkulasi dan Overflow
Agar air tetap bersih dari kotoran sampah dan partikel-partikel kecil di dalam kolam renang, maka hal yang perlu dilakukan adalah sirkulasi dan overflow. Sistem ini merupakan standar penting dalam perawatan kolam renang. Tujuan dari sistem ini adalah untuk penyaringan air secara sirkulasi melalui media sand filter.
Sirkulasi dan overflow dapat dilakukan, jika air kolam penuh dan air di dalam balancing tank penuh/normal. Jika tidak, isi dahulu balancing tank dan kolam renangnya.
Pemberian bahan kimia
Pemberian bahan kimia merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi air tetap dalam keadaan baik sesuai standar yang berlaku. Pemberian bahan kimia dilakukan dalam kondisi norma/rutin, yaitu dengan memberikan Kaporit/ Klorin. Namun dalam keadaan yang tidak normal, maka treatment yang perlu dilakukan adalah menggunakan bahan kimia tertentu.
Untuk kondisi normal, ada beberapa cara/alternatif yang dapat dilakukan, salah satunya, jika kondisi air normal (ukuran pH dan CI sesuai hasil Test Kit), cukup diberikan Kaporit powder 60 % di dozing pump, dengan ukuran 1 kg untuk 100 m3 air, dimonitor volume kaporit di dozing pump tersebut secara berkala untuk menjamin ketersediaannya.
BACA JUGA: Sekilas Tentang Property Management
Jika dozing pump tidak ada/tidak berfungsi, taburkan kaporit glanular 90% pada malam hari dengan ukuran 1 kg untuk 100 m3 air. Setelah dilakukan pemberian kaporit, maka dilakukan proses pemvakuman (vacuum).
Pada dasarnya, jika perawatan kolam renang dilakukan dengan benar dan konsisten, maka kondisi atau kualitas air akan tetap terjaga. Namun jika terjadi kondisi air tidak normal (hijau, cloudy, dan lain sebagainya), maka perlu dilakukan treatment terhadap air kolam renang.
Pemberian chemical harus tepat dan terukur, karena walaupun chemical efektif menjaga mutu air, tetapi tidak boleh berlebihan, karena tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan granular.
Proses Vacuum
Pemvakuman bertujuan untuk membuang endapan kotoran yang ada di dasar kolam renang, terutama setelah diberi Kaporit atau bahan kimia lainnya. Pemvakuman dilakukan pada pagi hari sebelum kolam renang dioperasikan (sekitar pukul 06.00 — 08.00 pagi).
Pemakuman sendiri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan vacuum trolley (portable) dan dengan vacuum fitting (ada di dinding kolam atau sudah ada di dalam sistem).
Backwash & Rinse
Proses ini berguna untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam filter. Backwash bertujuan untuk membersihkan pasir silica yang ada di dalam filter (sebagai media filterisasi). Backwash dilakukan jika tekanan dalam tabung yang ditunjukkan melalui pressure gauge mencapai 2,5 bar atau pada strip merah (tekanan normal 1,5 bar). Ini terjadi karena banyak kotoran pada permukaan pasir silica.
Waktu pelaksanaan backwash sekitar 2 -3 menit atau dilihat dari kondisi wama air pada Sight Glass yang ada pada multiport. Bila air sudah jernih, maka kita matikan pompa sirkulasi dan selanjutkan dilakukan pembilasan silica sand dalam filter.
Pembilasan ulang atau Rinse perlu dilakukan agar silica sand lebih bersih dari sisa-sisa endapan dan metana silica sand yang ada pada fiter.
Di luar hal tersebut di atas, pembersihan balancing tank perlu dilakukan 3 bulan sekali, agar endapan yang ada di bawah dapat dihilangkan dan air selalu bersih. Juga pembersihan sampah di permukaan air kolam renang dilakukan secara rutin setiap hari (pagi, sore, atau sesuai kebutuhan). Sementara pada sistem strainer harus dicek secara periodik (1 kali seminggu), dan dibersihkan agar hisapan menjadi lancar dan tidak ada hambatan pada pompa.
Dengan perawatan rutin yang baik seperti dilkakukan selama ini, membuat kolam renang di MGR 1 selalu bersih, aman, dan nyaman. ***
(Sumber: BULLETIN INNER CITY/VOL. IX/NO.35)